Kiat Sukses Beternak Broiler (Bagian 1)
Ternak Pertama - Kiat Sukses Beternak Broiler (Bagian 1) - Bisnis ternak broiler, meskipun beberapa
kali mengalami guncangan akibat seperti ledakan wabah penakit flu burung (AI)
tahun 2008 dan kondisi harga yang tidak menentu tetapi faktanya bisnisnya tetap
luar biasa bahkan jika dilihat dari dari data statistik grafiknya cenderung
mengalami peningkatan meskipun ada yang jatuh bangun setelah era keterpurukan
akibat wabah flu burung. Ini membuktikan, bahwa ternak broiler masih menjadi
primadona bagi para peternak karena mungkin peputaran bisnisna yang sangat
cepat sehingga cepat mendapatkan uang.
Dengan fakta demikian tentunya
satu-satunya jalan untuk bisa tetap eksis di bisnis ini kuncinya ada di performance ayam karena disaat performa
ayam maksimal dalam kondisi wabah penyakit maupun kondisi harga terpuruk
keruguian dapat diminimalkan. Untuk mendapatkan
performance yang selalu prima dibutuhkan 3 kunci sukses yaitu bibit, pakan dan
manajemen pemeliharaan. Namun, dalam artikel kali ini hanya akan diuraikan
mengenai kunci yang ke tiga yaitu manajemen pemeliharaan terutama manajemen
pada periode brooding. Sedangkan yang lainnya akan kita bahas pada artikel
selanjutnya.
1. Manajamen Brooding
Dewasa
ini mutu genetik ayam broiler sudah berkembang sangat pesat. Buktinya, jika
kita amati sekitar 10 tahun yang lalu mungkin untuk mencapai bobot rata-rata 2
kg, broiler membutuhkan waktu pemeliharaan 35-36 hari. Namun, dengan pemuliaan
genetik yang terus berjalan kini bobot rata-rata 2 kg bisa cicapai pada
umur 32-33 hari. Berarti seiring
perkembangan IPTEK pemeliharaan broiler akan semakin efisien. Namun, dibalik
itu semua tentunya ada kelemahan-kelemahan yang menyertainnya, antara lain ayam
mudah mengalami stress. Untuk itu, ayam broiler modern membutuhkan manajemen
pemeliharaan yang tidak lagi dengan istilah bagus tetapi harus prima. Salah
satunya adalah pemeliharaan pada periode Brooding.
Pada ayam broiler (pedaging), masa brooding ialah
periode pemeliharaan dari DOC (chick in) hingga umur 14 hari (atau
hingga pemanas tidak digunakan). Ibarat membangun rumah, periode brooding
berada pada tahan pembangunan fondasi. Fondasi yang kokoh dapat menjamin rumah
berdiri dengan kokoh. Demikian juga dalam periode brooding broiler, baik
tidaknya performance ayam di masa selanjutnya seringkali
ditentukan dari bagaimana pemeliharaan di masa brooding. Jadi salah
satu kunci keberhasilan Pemeliharaan Broiler adalah pada keberhasilan periode
brooding karena kesalahan manajemen pada periode ini seringkali tidak bisa
dipulihkan (irreversible) dan berdampak negatif terhadap performance ayam
di periode pemeliharaan berikutnya.
Gambar 1. Baik tidaknya performance ayam
di masa selanjutnya seringkali ditentukan dari bagaimana pemeliharaan di
masa brooding
Mengapa periode brooding penting? karena
pada masa ini terjadi perkembangan pesat berbagai organ tubuh ayam (yang tidak
dijumpai pada umur lebih tua). Oleh karena itu, diharapkan peternak perlu
benar-benar memberikan perhatiannya terhadap masa ini. Ada beberapa hal yang
mengalami perkembangan pesat pada umur ini terutama antara lain sistem
kekebalan dan pencernaan.
Baca Juga :
Bagaimana cara mengoptimalkan pertumbuhan
di periode brooding? Caranya adalah dengan memberikan kondisi brooding dan
memberikan pakan sesuai dengan kebutuhannya. Untuk mencapai kondisi tersebut
dapat dilakukan dengan cara?
1)
Memberikan pakan dan minum segera setelah DOC chick in (DOC masuk ke dalam ruangan
brooding)
Pemberian pakan segera chick in dimaksudkan agar organ pencernaan ayam dapat berkembang
dengan maksimal misalnya lambung, tembolok, usus, hati,
pankreas dan sebagainya baik dalam ukuran maupun panjangnya. Untuk vili usus,
perkembangan yang baik ditunjukkan dengan ukuran vili yang panjang, besar,
jumlah banyak dan seragam. Vili yang seperti itu akan membantu efisiensi
ransum.
Gambar 2. Merpakan kondisi organ pencernaan broiler umur 2 hari. Saluran pencernaan berkembang paling baik pada ayam
yang langsung diberikan ransum segera setelah chick in (atas). Yang
tengah ialah yang diberikan 8 jam setelah chick in sedangkan
yang paling bawah ialah yang belum diberikan ransum sama sekali