PELUANG BISNIS KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE)
Asumsi
Untuk
melaksanakan analisa usaha kambing PE diperluka asumsi-asumsi, dimana data yang
digunakan dalam asumsi adalah nilai terendah dari data yang penulis kumpulkan
dari berbagai sumber. Adapun asumsi-asumsi tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Masa produktif kambing betina dan pejantan
adalah 5 tahun.
2.
Pembelian kambing etawa adalah kambing yang siap
untuk beranak kualitas standar.
3.
Waktu
pemeliharaan adalah 5 tahun.
4. Induk dapat beranak 3 kali dalam 2 tahun. Dan
dalam sekali beranak dihitung rata-rata 1 ekor per kelahiran (kelahiran anak
2-3 ekor dikesampingkan) jadi setiap induk diasumsikan beranak 8 ekor selama 5
tahun.
5. Jumlah cempe yang hasilkan selama 5 tahun adalah
: 8 ekor x 22 induk = 176 ekor cempe.
6. Angka kematian 10%, sehingga diperkirakan kematian
maksimal adalah sebanyak 17 ekor. Jadi kambing yang bisa di jual 159 ekor.
7. 1 (satu) ekor kambing PE diperkirakan
menghasilkan 7,5 kg pupuk kandang (fecess) per bulan. Harga pupuk kandang di
Rp. 200/kg.
8. 1 (satu) ekor kambing etawa diperkirakan dapat
menghasilkan urine sebanyak 15 liter per bulan (potensi 30 liter per bulan),
dengan asumsi harga urine di pasaran Rp.1500/liter.
9. Harga cempe mengacu pada kriteria kambing
standart yang terjadi di pasaran Rp.1.500.000
10. Produksi susu per ekor 1 liter/hari. Jadi selama 5 tahun = 1 liter x 30 hari
x 4 bulan x 7 laktasi x 22 ekor = 18.480
liter
11.
Harga susu Rp.20.000
12.
Hasil perhitungan bisa berbeda, jika asumsi yang
digunakan juga berbeda.
A. INVESTASI
·
Kambing betina 22 ekor @ Rp. 4.000.000 88.000.000
· Kambing jantan 2 ekor @ Rp. 4.500.000 9.000.000
· Kandang 4 unit @ Rp. 5.000.000 20.000.000
· Peralatan kandang Rp. 500.000 500.000
Total 117.500.000
B. BIAYA TETAP
· Penyusutan kambing 60.000.000
· Penyusutan Kandang 10.000.000
· Panyusutan alat 500.000
Total 70.000.000
C. BIAYA VARIABEL
- Gaji karyawan Rp.1.000.000/bln x 12 bln x 5th 60.000.000
- Biaya Pakan @Rp.3.000/ekor/hari x 12 bln x 5 th 129.600.000
Total 189.600.000
D. PROYEKSI PENDAPATAN
· Penjualan cempe @Rp.1.500.000 x 159 ekor 238.500.000
· Penjualan susu Rp.20.000 x 18.480 liter 369.600.000
· Penjualan Induk Afkir @Rp.1.500.000 x 22 ekor 33.000.000
· Penjualan Induk Jantan @Rp.2000.000 x 2 ekor 4.000.000
· Penjualan kompos 7,5 kg x12 bulan x 5 th x
Rp.200 x 24 ekor 2.160.000
Total 647.260.000
E. KEUNTUNGAN
· Pendapatan – total biaya (Rp.647.260.000-Rp.259.600.000) 387.660.000
· Keuntungan per bulan 6.461.000
F. B/C Ratio
· Penerimaan / total biaya 647.260.000 / 259.600.000
· 2,49
B/C Ratio
2,49 artinya setiap Rp.1,- biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan pendapatan/penerimaan sebesar Rp.2,49,-
Keuntungan masih bisa
bertambah jika harga jual cempe lebih tinggi, jumlah ternak yang lahir per
induk (liter size) lebih dari 1 ekor serta peternak mampu memanfaatkan potensi urin
kambing. Potensi tambahan penghasilan
adalah sebagai berikut :
·
Rp.238.500.000 selama 5 tahun jika liter size rata-rata 2 ekor
· Jika cempe berkualitas super maka harga nya bisa
lebih dari Rp.1.500.000 per ekor
· Potensi urin sebesar 15 liter x 24 ekor x
Rp.1.500 = Rp.540.000 per bulan. Jika dimaksimalkan bisa mencapai Rp.1.080.000
per bulan
Catatan:
Agar
dapat mencapai pendapatan yang maksimal, peternak harus memegang 3 kunci, yaitu
bibit yang baik, pakan yang berkualitas dan manajemen pemeliharaan yang baik
serta bisa memasarkan susu kambing baik dalam bentuk segar maupun olahan
sehingga harga jual susu tinggi.