Penyakit Paling Sering Terjadi Pada Kambing/Domba
Penyakit adalah sesuatu (mikroorganisme) yang
menyebabkan keadaan abnormal dari tubuh yang menyebabkan ketidaknyamanan,
disfungsi atau kesukaran terhadap mahluk hidup yang dipengaruhinya. Penyakit pada kambing/domba dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
1. Penyakit menular. Penyekit ini disebabkan oleh virus, bakteri,
jamur, parasit darah, cacing dan
kutu)
2.
Penyakit tidak menular (antara lain karena kurang
gizi, kurang mineral, tanaman beracun, dan racun).
Adapun cara penularan
penyakit adalah (1) Kontak langsung dengan hewan sakit,
tanaman beracun, racun;
(2) Kontak dengan
bahan tercemar penyakit/racun, dan (3) Dibawa serangga, pekerja kandang, angin.
Ada berbagai macam jenis penyakit pada ternak kambing/domba, namun penyakit yang sering muncul
pada pemeliharaan kambing/domba antara lain mastitis (pada kambing tipe perah), scabies dan bloat.
1. Mastitis adalah penyakit infeksi pada ambing oleh bakteri.
Menjaga kebersihan/sanitasi merupakan cara terbaik
mencegah mastitis, termasuk melakukan
“teat dip” setiap kali pemerahan. Teat dip (larutan celup puting susu): 250
ml chlorohexadine 2% + 45 ml gliserin + air sehingga menjadi 1 liter larutan. Tanda-tanda mastitis antara lain ambing
terasa panas, sakit dan membengkak, dan bila diraba terasa ada yang mengeras pada ambing; Warna dan kualitas air susu abnormal, seperti
ada warna kemerahan (darah),
pucat seperti air, kental
kekuningan atau kehijauan. Mastitis dapat diobati dengan antibiotik. Pengobatan dilakukan
dengan memasukkan antibiotik melalui puting susu, setelah ambing
dikosongkan (diperah) terlebih dahulu. Pengobatan dapat dilakukan 2-3 kali per
hari, sampai ternak benar-benar
sembuh.
2. Scabies (Gudugan/Gatal) adalah penyakit kulit yang paling sering dan serius terjadi pada kambing/domba. Cara penularannya
adalah dengan kontak langsung dengan ternak yang
terinfeksi (sakit), atau
kontak dengan alat
atau kandang yang tercemar
(bekas ternak sakit). Pengobatannya
adalah dengan injeksi
invermectin (sub-cutan/bawah kulit) atau cara tradisional dengan mengoleskan
campuran belerang dengan oli. Pencegahan
terhadap penyakit selalu lebih baik dari pengobatan. Menjaga kebersihan kandang, peralatan dan ternaknya
harus selalu dilakukan, dan jika terjadi penyakit
ini ternak terjangkit harus diisolasi (dipisahkan) dari ternak yang sehat. Ternak yang terkena
penyakit scabies akan selalu
menggaruk-garuk bagian tubuhnya yang terinfeksi karena gatal. Bagian kulit yang terinfeksi mengalami penebalan, nafsu
makan berkurang dan ternak jadi kurus, bulu kusam dan berdiri dan rontok, serta produktivitas menurun. Pada penyakit yang
akut tidak jarang akan berakhir dengan kematian.
3. Bloat/Tympani (Kembung
Perut) terjadi akibat pembentukan
gas dalam lambung secara berlebihan dan dalam waktu yang cepat. Kadang-kadang penyakit ini terjadi secara mendadak.
Pencegahan adalah hindari memberikan
hijauan muda secara berlebihan, atau hijauan yang
masih mengandung embun pagi, dan ternak cukup mendapat exercise (jalan-jalan/olahraga untuk menguatkan
otot). Hindari
pemberian hijauan satu jenis/macam, terutama
hijauan leguminosa. Berikan rumput kering sebelum memberikan legum. Pengalaman di lapang, pengobatan dengan berbagai macam cara dengan tingkat keberhasilan yang bervariasi antara lain dengan menggunakan minuman sprit, minyak
nabati/goreng, asam jawa, obat antangin (obat untuk manusia)
dll. Jika cara di atas gagal, cara terakhir adalah dengan menusukkan
jarum besar/trocar/canula atau alat sejenisnya
ke dalam lambung sebelah kiri. Tingkat kesuksesan cara ini adalah rendah,
karena 60-80% dari ternak yang
diperlakukan demikian akan mati karena infeksi.