MENGATASI GEJOLAK SOSIAL DI PETERNAKAN AYAM SEJAK DINI
MENGATASI GEJOLAK
SOSIAL DI PETERNAKAN AYAM SEJAK DINI
Lokasi kandang usahakan jauh dari pemukiman penduduk
Masalah
sosial merupakan masalah yang terkadang terlupakan oleh peternak dalam
mendirikan peternakan, termasuk peternakan ayam. Umumnya, peternak hanya fokus
pada hal-hal teknis saja seperti model kandang, bahan kandang, konstruksi
kandang dll. Padahal, masalah sosial adalah masalah yang sangat penting yang
harus dipertimbangkan sebelum muncul gejolak sosial dikemudian hari.
Masalah
performa ayam bisa diatasi dengan dengan menggunakan bibit, pakan dan manajemen
pemeliharaan yang baik. Tetapi bagaimana dengan masalah sosial yang melibatkan
banyak orang atau masyarakat? bayangkan, jika peternakan sudah didirikan dengan
investasi yang besar tetapi di kemudian hari ternyata “didemo” warga sekitar?
Tentunya hal ini menjadi sangat serius karena berhubungan dengan investasi yang
besar dan kelanjutan usaha. Terkadang ada saja alasan penolakan dari warga
masyarakat sekitar seperti bau yang tidak enak, mengganggu kesehatan, banyak
lalat, merusak jalan dan sebagainya. Untuk itu, penanganan terhadap masalah
sosial ini harus dicegah sejak dini sebelum usaha didirikan.
Usaha
pencegahan dini masalah sosial tersebut dalap dilakukan antara lain dengan
mengurus izin usaha, jarak kandang dari pemukiman, sistem perkendangan yang
tepat, penanganan limbah, melibatkan masyarakat sekitar, dan memberikan CSR (Corporat Social Responsibility)
Memiliki Izin Usaha
Usaha
Peternakan sebaiknya memiliki perizinan yang lengkap mengikuti peraturan daerah
setempat. Semua itu bermula dari pemilihan lokasi yang disesuaikan dengan
peruntukanya, seperti yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Lokasi tersebut
disesuaikan dengan rancangan umum tata ruang (RUTR) yang ditetapkan pemda
setempat, sehingga tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.
Jarak Kandang dari
Pemukiman
Jarak
kandang dengan pemukiman diatur untuk mengurangi dampak negatif usaha
peterenakan terhadap masyarakat. Mengenai jarak kandang dengan permukiman,
telah tertuang di dalam Peraturan Menteri Pertanian No.28/Permentan/OT.5/2008
tentang Pedoman Penataan Kompartemen dan Penataan Zona Usaha Perunggasan. Selengkapnya
mengenai Permentan No.28/Permentan/OT.5/2008 dapat di dowload di sini
Sistem Perkandangan
Sistem
perkandangan yang baik akan mengurangi dampak negatif adanya peternakan ayam
dilokasi setempat. Sistem perkendangan yang baik meliputi manajemen kandang
yang baik, seperti kebersihan kandang.
Kandang yang bersih akan mengurangi adanya lalat di sekitar peternakan ayam.
Biasanya awal mula komplain masyarakat sekitar kandang dipicu banyaknya lalat
di rumah-rumah warga. Untuk itu, masalah lalat harus beber-benar diperhatikan
antara lain dengan menjaga sanitasi yang meliputi disinfeksi dan kebersihan
kandang. Selain itu, sanitasi yang baik akan menghindarkan masuknya bibit
penyakit yang berbahaya ke dalam kandang salah satunya flu burung (AI).
Penyakit ini bersifat zoonosis atau
bisa menular kepada manusia sehingga jika muncul penyakit ini dilokasi
peternakan ayam dapat memicu kepanikan masyarakat.
Kandang closed house pada ayam petelur
Selain
itu, dengan berkembangnya teknologi pemeliharaan ayam sekarang ini ada solusi
lain yang ditawarkan, yaitu dengan mendisain kandang dengan sistem cloused house atau kandang sistem
tertutup baik pada ayam petelur maupun pedaging. Dengan sistem ini pencemaran
dari peternakan terutama bau dan lalat dapat diminimalkan. Namun, ini
membutuhkan investasi yang cukup besar.
Jika anda akan membangun kandang Close House untuk Ayam Broiler maupun Ayam Petelur segera hubungi ternakpertama.com. admin kami akan memberikan Rencana Anggaran Belanja (RAB Kandang Close House) sesuai dengan bajed / dana yang anda miliki).
Kontraktor Kandang Ayam Broiler Close House
Jika anda akan membangun kandang Close House untuk Ayam Broiler maupun Ayam Petelur segera hubungi ternakpertama.com. admin kami akan memberikan Rencana Anggaran Belanja (RAB Kandang Close House) sesuai dengan bajed / dana yang anda miliki).
Kontraktor Kandang Ayam Broiler Close House
Penanganan Limbah
Seperti
telah dijelaskan sedikit di atas, limbah peternakan merupakan salah satu yang
sering memicu konflik masyarakat sekitar. Limbah peternakan yang paling utama
adalah feses atau kotoran ayam. Feses harus di kelola dengan baik. Jangan biarkan
feses basah di sekitar kandang karena dapat menjadi bau dan sarang
berkembangnya lalat. Bersihkan feses minimal satu minggu sekali (ayam petelur)
dan segera di singkirkan dari lokasi kandang atau jika mau dimanfaatkan untuk
kompos, lindungi kotoran agar tidak basah dan beri dekomposer agar proses pengomposan berjalan cepat. Selain feses,
bangkai ayam juga menjadi masalah. Untuk itu, bangkai ayam jangan dibiarkan
terlalu lama. Segera bakar bangkai ayam kemudian segera dikuburkan.
Melibatkan Masyarakat
Sekitar dalam Peternakan
Melibatkan
masyarakat dalam usaha peternakan kita merupakan salah satu solusi mengurangi
masalah sosial. Contohnya adalah dengan melibatkan warga dalam pembangunan
kandang antara lain dengan membeli bahan kandang dari warga sekitar,
mempekerjakan warga dalam pembangunan kandang, menggunakan tukang pikul ayam dari warga, atau merekrut tenaga kandang
dari daerah sekitar tentunya jika memenuhi kualifikasi atau kriteria yang kita
tetapkan.
Tukang pikul ayam bisa melibatkan masyarakat sekitar
Memberikan Corporat
Social Responsibility (CSR)
Ada
beberapa program CSR atau kepedulian sosial yang dapat diterapkan misalnya
dalam bentuk bantuan pendidikan bagi warga sekitar, bantuan gizi, rehabilitasi
bangunan sekolah, pembangunan tempat ibadah, perbaikan jalan, bantuan hari
besar keagamaan dan bantuan sarana olahraga bagi karangtaruna/pemuda di
lingkungan kandang. Jenis dan besarnya biaya CSR di sesuaikan dengan kemampuan
peternak/perusahaan biasanya sekitar 0,5-2% dari pengeluaran perusahaan. Tiap daerah
berbeda-beda tergantung karakter masyarakat dan resiko usaha ya ng
ditimbulkanya. Biasanya semakin jauh lokasi peternakan dari pemukiman warga,
biaya CSR juga lebih kecil karena resiko adanya peternakan terhadap warga juga
semakin kecil. Untuk itu, sosial cost harus diperhitungkan dalam usaha
peternakan ayam.