TIPS IRIT BAHAN BAKAR TANPA MENGURANGI KUALITAS BROODING PADA PEMELIHARAAN AYAM PETELUR DAN BROILER (1)
TIPS IRIT BAHAN BAKAR TANPA
MENGURANGI KUALITAS BROODING PADA PEMELIHARAAN AYAM PETELUR DAN BROILER
Bagian 1. Macam-macam
pemanas yang digunakan di Indonesia
Peroide
brooding merupakan fondasi untuk
menghasilkan ayam dengan performa optimal. Salah satu komponen brooding yang cukup signifikan dalam
menciptakan kondisi booding yang optimal adalah pemanas (brooder). Ada fariasi penggunaan jenis pemanas di Indonesia, antara
lain gasolek, kompor,semawar, tungku batubara, kayu bakar dan serbuk gergaji.
Pemakaian
semawar dengan minyak tanah sebagai bahan bakar pemanas untuk sistem
pengindukan alias brooding pernah
mendominasi kurang lebih 75 persen peternak di Indonesia. Sangat masuk akal,
mengingat harga minyak saat disubsidi sangat murah dan mudah didapat. Investasi
peralatannya pun relatif murah, tek heran jika pemakaiannya cukup banyak.
Pada
saat itu pun banyak usaha skala industri rumah tangga yang memproduksi alat
pemanas berbahan bakar minyak tanah sebagai sarana penunjang produksi
peternakan. Namun saat ini, keberadaan minyak tanah susah didapat oleh para
peternak yang sangat membutuhkan bahan bakar untuk pemanas brooding, kalau pun
ada harganya sudah tidak efisien lagi untuk digunakan sebagai bahan bakar
penanas.
Baca Juga :
Baca Juga :
Dengan
adanya pengalihan bahan bakar minyak tanah ke gas, penggunaan gas elpiji
sebagai bahan bakar pemanas semakin populer. Elpiji juga mempunyai
keunggulan-keunggulan umum. Keunggulan itu antara lain dengan elpiji suhu lebih
terkontrol, selain itu elpiji juga mudah diperoleh. Dibanding minyak tanah,
elpiji lebih bagus, lantaran elpiji tidak banyak menyebabkan polusi udara
dibanding minyak tanah.
Saat
ini, diperkirakan hampir 80% peternak ayam dan semua breeding farm menggunakan
bahan bakar gas sebagai pemanas untuk brooding. Alasanya adalah gas paling
mudah digunakan. Sebagian besar peternak ayam petelur skala menengah dan besar
meyakini bahwa gas paling aman digunakan sebagai pemanas brooding. Pemakaian gas untuk brooding memudahkan pengoperasian,
pengaturan suhu, penyalaan dan pematiannya.
Sementara
itu, dari bermacam-macam brooder,
yang paling disukai dan dianggap terbaik oleh peternak adalah Gasolec yang di
antaranya dipasarkan oleh Medion, Agrinusa Jaya Sentosa, dan Mensana Aneka
Satwa, selain dari yang terbanyak selama ini didatangkan secara impor. Beredar
secara umum di kalangan peternak, bahwa gasolec adalah alat penghangat DOC
dengan bahan bakar gas elpiji. Ada yang bisa menghangatkan 800- 1000 ekor DOC.
Namun,
kendala terbesar peternak skala kecil dan menengah adalah mahalnya harga
gasolek. Oleh karena itu, seiring berjalannya waktu, peternak skala kecil
dan menegah mensiasatinya dengan membuat
brooder mirip semawar tetapi berbahan
bakar gas. Selain mudah pengoperasianya seperti gasolek, semawar berbahan bakar
gas ini relatif lebih murah. Semawar ini terdiri dari kanopi (tutup payung seng
diameter 120 cm) dan kompor high pressure
(seperti kompor pedagang mie/nasi goreng) yang bisa di atur besar kecilnya
dengan regulator.
Kesimpulanya,
dalam pemeliharaan ayam banyak dikenal jenis pemanas di kandang dari yang
tradisional hingga modern. Dilihat dari bahan bakar yang digunakan, dikenal 4
jenis pemanas dengan plus minus sebagai berikut:
1.
Pemanas
gas brooder
Pemanas
gas dengan bahan bakar gas LPG (gasolek) dirancang agar mudah digunakan. Hanya saja karena
harganya relatif agak mahal, kadang peternak penuh pertimbangan saat akan
menggunakan pemanas gas LPG. Padahal banyak keunggulan yang bisa diperoleh,
dengan menggunakan brooder gas LPG
diantaranya panas yang dihasilkan cukup, stabil, terfokus, tidak menimbulkan
polusi suara maupun udara (asap).
2.
Pemanas
batu bara
Batu
bara dikenal juga sebagai bahan bakar altenatif non minyak. Saat ini banyak
peternak yang sudah memanfaatkannya sebagai pemanas tambahan pada ayam. Panas
yang dihasilkan juga cukup bagus. Harga batu bara yang murah serta tungku atau
alat pembakar yang sederhana, menjadikan investasi pengadaan pemanas ini murah.
Namun
pemakaiannya bukan tanpa kelemahan. Saat digunakan, panas yang dihasilkan cukup
namun tidak stabil/sulit diatur, serta diperlukan tungku dalam jumlah yang
lebih banyak. Ketika pertama kali dinyalakan juga akan timbul asap yang dapat
menganggu pernapasan ayam (bisa menjadi faktor pemicu penyakit pernapasan).
3.
Semawar
Pemanas
ini relatif sederhana karena hanya memanfaatkan kompor/tungku seperti yang
digunakan oleh penjual mie ayam keliling, yang dimodifikasi dengan diberi
payung berbentuk bulat. Bahan bakar yang biasanya digunakan adalah minyak
tanah. Namun dengan adanya pembatasan subsidi dan makin langkanya minyak tanah,
semawar dimodifikasi sehingga saat ini bahan bakar tersebut diganti dengan gas
LPG.
Dari
segi biaya pengadaan peralatan, semawar gas LPG relatif lebih murah dibanding
pemanas gas modern. Namun kelemahan pemanas ini adalah terjadinya nyala api sehingga
sangat riskan menyebabkan kebakaran. Selain itu tudung/payung yang digunakan
sebagai pemfokus panas mudah rusak, sehingga akan menyebabkan ada panas yang
terbuang percuma, pemborosan penggunaan gas dan penggantian peralatan pemanas
yang lebih sering.
4.
Pemanas
kayu bakar dan Serbuk Gergaji
Pemanas
ini masih sangat tradisional, karena hanya memanfaatkan drum bekas kemudian
diisi dengan kayu bakar, sekam padi atau sekam sisa pengergajian kayu yang
kemudian dibakar. Biaya pengadaannya paling murah dibandingkan dengan ketiga
pemanas sebelumnya, namun saat digunakan paling tidak efektif (bagi yang belum terbiasa).
Selain
karena menimbulkan asap sepanjang pemakaian, yang berbahaya bagi kesehatan ayam
dan riskan terhadap gangguan saluran pernapasan. Bagi yang belum terbiasa, suhu
yang dihasilkan juga sulit dikontrol dan difokuskan. Hal ini bisa berakibat
pertumbuhan ayam menjadi tidak merata karena lingkungan yang tidak nyaman dan
ayam tidak dapat beraktivitas dengan baik.