BAHAYA AMONIA TERHADAP AYAM PETELUR DAN BROILER
Lokasi Kandang Jauh Dari Pemukiman
Setiap
peternak, baik ternak ruminansia maupun unggas, pasti pernah mengalami masalah
bau. Bahkan, terkadang bau kandang bisa menyebabkan timbulnya masalah sosial,
khususnya untuk kandang yang dekat dengan hunian/perumahan. Beberapa peternakan
bahkan terancam ditutup karena masalah bau kandang ini memicu ketidaknyamanan
masyarakat sekitar, seperti bau yang tidak sedap, banyaknya lalat, dsb. Belum
lagi dengan munculnya berbagai penyakit pernapasan yang menimpa ayam akibat
dipicu oleh bau kandang tersebut.
Penyebab Bau Kandang
Pada
peternakan ayam, kandang yang berbau menyengat utamanya bersumber dari gas
amonia (NH3) yang dihasilkan kotoran ayam. Meski sebenarnya dari kotoran ayam
bisa terurai gas beracun lain seperti H2S, CO2, dan metana, namun di antara gas
beracun tersebut yang paling banyak menimbulkan masalah bagi kesehatan dan
produktivitas ayam, serta pemukiman adalah amonia. Menurut hasil penelitian, dalam
satu hari, seekor ayam rata-rata bisa mengeluarkan kotoran sebanyak 0,15 kg,
dan dari total kotoran tersebut biasanya terkandung nitrogen 2,94%. Sisa
nitrogen inilah yang nantinya akan menjadi sumber amonia.
Pada
dasarnya, nitrogen dalam metabolisme protein makhluk hidup diekskresikan ke
luar tubuh dalam dua bentuk senyawa kimia, yaitu urea atau asam urat. Jika
masih berbentuk asam urat, nitrogen akan didekomposisi (diubah bentuknya)
terlebih dahulu menjadi senyawa urea oleh bakteri ureolitik di lingkungan.
Adanya kelembaban yang tinggi dan suhu yang relatif rendahlah yang akan membuat
urea-urea yang mengandung nitrogen tadi akhirnya terurai menjadi gas amonia dan
CO2.
Selain
faktor suhu dan kelembaban, ada faktor lain yang turut serta meningkatkan
akumulasi gas amonia, di antaranya akibat sirkulasi udara dalam kandang yang
tidak lancar, populasi ayam yang terlalu padat, serta manajemen pemeliharaan
ayam yang kurang baik. Antara lain pada kandang postal kotoran ayam menumpuk
hingga berminggu-minggu, padahal alas kandangnya tipis dan sudah sangat
lembab/belum diganti atau ditambah litter baru. Demikian juga pada kandang
layer produksi (kandang batre) terkadang kotoran di kolong kandang menumpuk dan
terkena air, baik air minum maupun air hujan, sehingga menyebabkan bau yang
sangat menyengat.
Pengaruh Amonia
Terhadap Kesehatan Ternak
Gas
amonia mempunyai daya iritasi tinggi bagi ternak, terutama ternak ayam,
sehingga bisa memicu infeksi penyakit pernapasan dan menurunkan produktivitas
ternak.
Kadar Amonia
(ppm)
|
Gejala/Pengaruh yang Ditimbulkan
|
5
|
Kadar paling rendah yang tercium baunya
|
6
|
Mulai timbul iritasi
pada mukosa dan saluran pernafasan
|
11
|
Penurunan produktivitas ayam
|
25
|
Kadar maksimum yang
dapat ditolerir selama 8 jam
|
35
|
Kadar maksimum yang dapat ditolerir selama 10 menit
|
40
|
Mulai menyebabkan
sakit kepala, mual, hilang nafsu makan pada manusia
|
50
|
Penurunan drastis pada produktivitas ayam dan terjadi
pembengkakan bursa fabrisius
|
Dampak
negatif lain yang bisa ditimbulkan oleh cemaran gas amonia, antara lain:
1.
Mengganggu
mekanisme pertahanan pada saluran pernapasan ayam
Pada
level 20 ppm, amonia bisa mengakibatkan siliostasis (terhentinya gerakan silia
atau bulu getar) dan desiliosis (kerusakan silia), dan akhirnya merusak mukosa
saluran pernapasan ayam. Akibatnya, ayam mudah terserang penyakit pernapasan
karena silia dan mukosa saluran pernapasan merupakan gerbang pertahanan pertama
yang dimiliki ayam. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa ayam-ayam yang
terpapar amonia selama masa brooding menjadi rentan terserang penyakit ND dan
lebih sulit melawan infestasi bakteri E. coli di saluran pernapasan karena
rusaknya silia dan mukosa di lokasi tersebut.
2.
Membuat
ayam mengalami hipoksia
Gas
amonia bersama dengan gas CO2 yang terbentuk akan mengakibatkan tekanan gas O2
dalam udara sekitar ayam menurun, sehingga ayam mengalami kekurangan oksigen
(hipoksia). Kondisi inilah yang akhirnya membuat permukaan saluran pernapasan
ayam bersifat anaerob (tekanan oksigen rendah) dan bakteri Mycoplasma senang
tinggal di lokasi tersebut. Akibatnya ayam sangat mudah terserang CRD (ngorok)
berkali-kali. Saat ayam terserang CRD, maka tubuhnya pun menjadi lebih rentan
terhadap berbagai serangan penyakit lain. Hal ini karena serangan CRD dapat
menyebabkan kerusakan silia dan mukosa saluran pernapasan yang berfungsi
mencegah masuknya bibit penyakit. Jadi dengan tidak berfungsinya silia dan
mukosa akibat CRD, maka bibit penyakit lain pun akan mudah masuk ke dalam tubuh
ayam. Maka dari itu, di lapangan CRD jarang ditemui dalam keadaan murni, alias
kerap berkolaborasi dengan penyakit lain.
Kejadian
CRD yang paling sering adalah berkolaborasi dengan colibacillosis atau lebih
dikenal dengan CRD kompleks. Di sinilah masalah serius muncul. Kasus CRD
kompleks bisa memicu mortalitas hingga angka 10-15%, atau bahkan bisa mencapai
20%. Sementara pada CRD murni, kematian yang ditimbulkan terbilang rendah,
sekitar 5% atau bahkan tidak ada.
3.
Mengganggu
pembentukan kerangka tubuh dan kerabang telur
Menurut
penelitian, gas amonia dengan kadar > 30 ppm dapat mengakibatkan kondisi
alkalosis (Ph cairan tubuh, termasuk cairan plasma darah bersifat basa) pada
ayam. Jika plasma darah bersifat basa, maka sebagian besar protein plasma akan
mengikat ion kalsium darah (yang sebelumnya berupa ion bebas yang akan disimpan
dalam jaringan tulang dan saluran telur (oviduct)). Akibatnya, pembentukan
tulang/kerangka tubuh ayam pun terganggu dan kerabang telur yang dihasilkan
menjadi lebih tipis.
Selain
dampak di atas, ternyata masih ada lagi dampak negatif akibat paparan gas
amonia ini. Satu di antaranya ialah timbul gangguan pembentukan kekebalan
tubuh, baik yang bersifat lokal maupun humoral. Kekebalan lokal (IgA) yang
terdapat dalam saluran pernapasan atas, produksinya akan mengalami gangguan
akibat rusaknya sel-sel epitel oleh iritasi amonia. Sedangkan kadar amonia yang
tinggi dalam darah (akibat terhisap dalam jumlah besar) menyebabkan stres pada
sel-sel limfosit sehingga produksi antibodi (IgG dan IgM) juga mengalami gangguan.
Literatur:
-
Info.medion.co.id
-
Panduan
Lengkap Ayam Broiler
-
Bisnis
Pembesaran Pullet