Harga Jagung Melambung Tinggi, Bulog Operasi Pasar
Ternak Pertama - Harga jagung tinggi, hari ini, Perum Bulog menggelar operasi pasar (OP) jagung dalam rangka stabilisasi harga jagung sekaligus daging ayam dan telur ayam. Sesuai hasil rapat antara Perum Bulog dengan Menteri Perdagangan, Thomas Lembong, serta para peternak pada Jumat pekan lalu, 445.500 ton jagung impor yang ditahan Kementerian Pertanian (Kementan) di pelabuhan akan disalurkan oleh Bulog.
Operasi pasar akan dilakukan serentak di sentra-sentra peternakan rakyat. Secara simbolis hari ini akan diluncurkan di Cigading (Banten), Cirebon (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), dan Surabaya (Jawa Timur). Di Cigading, operasi pasar akan dihadiri oleh seluruh Direksi Bulog.
Pada OP hari ini akan dilepas 1.000 ton jagung di Cigading, dan masing-masing 200 ton di Cirebon, Semarang, dan Surabaya. Jumlah ini akan ditingkatkan sesuai dengan permintaan pasar dan dengan memperhatikan perkembangan harga jagung.
Harga Jagung Melambung Tinggi |
“Launching OP jagung ini merupakan penugasan pemerintah kepada Perum Bulog dalam rangka stabilisasi harga dan pasokan jagung kebutuhan pakan ternak,” demikian pernyataan resmi Bulog yang diterima detikFinance, Senin (1/2/2016).
Untuk keperluan OP sampai dengan Maret 2016, Bulog akan menyiapkan 600.000 ton jagung. Saat ini Bulog sudah menguasai 445.500 ton. OP akan terus dilakukan sampai harga jagung dianggap stabil dan tidak lagi meresahkan peternak maupun masyarakat.
Sebagai informasi, berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sejak November 2015 hingga Januari 2016, harga jagung naik hingga 100%, dari Rp 3.000/kg menjadi Rp 6.000/kg. Kenaikan harga jagung ini diduga akibat seretnya pasokan jagung ke industri pakan ternak. Jagung merupakan komponen dominan dalam pakan ternak (50%).
Akibatnya harga daging ayam pun mengalami kenaikan cukup signifikan di sejumlah daerah. Harga daging ayam rata-rata nasional saat ini Rp 33.237 per kg, naik Rp 4.452 atau 15,46% dari Oktober 2015 sebesar Rp 28.785 per kg.
PT Sentral Grain Terminal (SGT), salah satu importir jagung yang berada di Cilegon, Banten, menjadi lokasi operasi pasar. Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayakti, sempat meninjau fasilitas pengolahan hingga gudang milik SGT.
Djarot mengatakan, jagung tersebut langsung dijual ke peternak ayam berdasarkan data populasi dan peternak setiap daerah yang dikeluarkan PINSAR atau Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia. Harga jual ke peternak sebesar Rp 3.600/kilogram (kg).
“Syaratnya harus punya NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan identitas perusahaan,” ujar Djarot di sela-sela Operasi Pasar jagung di Cilegon, Banten, Senin (1/2/2016).
Selain NPWP dan identitas perusahaan, Djarot menegaskan, jagung tersebut hanya untuk konsumsi peternak sendiri.
“Tidak boleh diperjualbelikan, hanya untuk kebutuhan sendiri,” kata Djarot.
Michael Agustinus – detikFinance