Cara Budidaya Belut Bagi Pemula
Ternak Pertama - Cara Budidaya Belut - Belut sawah, moa, alias lindung (Monopsemakin albus) adalah sejenis ikan anak buah suku Synbranchidae (belut), ordo Synbranchiiformes, yang mempunyai kualitas ekonomi serta ekologi. Ikan ini dapat dimakan, baik digoreng, dimasak dengan saus pedas asam, atau dapat pula digoreng renyah sebagai makanan ringan. Dengan cara ekologi, belut dapat dijadikan indikator pencemaran lingkungan sebab fauna ini mudah beradaptasi. Lenyapnya belut menandakan kerusakan lingkungan yang sangat parah sudah terjadi.
Taukah anda Budidaya belut ternyata memiliki prospek yang sangat menggiurkan? selain mudah untuk dibudidaya, budidaya belut juga tidak membutuhkan lahan yang luas cukup pekarangan disekitar rumah atau dengan memanfatkan barang bekas seperti tong ataupun ember anda sudah dapat memulai usaha bisnis belut. Salah satu faktor penentu keberhasilan dalam usaha atau bisnis budidaya belut adalan media pemijahan. Untuk itu kali ini ternakpertama,com akan mengupas tuntas Bagaimana Cara membuat media pemijahan yang benar untuk budidya belut. Bagi bapak/ibu yang tertarik dengan peluang usaha budidaya belut sebaiknya baca artikel berikut ini dengan seksama. Setelah itu Ayo segera dipraktekan!
Cara Budidaya Belut |
Cara Membuat Media Pemijahan Belut Yang Benar
Seperti yang sudah kami jelaskkan diawal, prospek budidaya Belut saat ini sangat bagus dan dapat dijadikan alternatif usaha ternak. Sebagai informasi saat ini permintaan belut konsumsi dipasaran sangat tinggi hal tersebut bisa terjadi karena saat ini sangat sedikit sekali yang membudidayakan belut. selain itu stok pasar hanya bergantung pada hasil tangkapan alam saja. Faktor tersebur jelas keterdapatan ikan yang kaya protein serta nutrisi ini sangat terbatas. Bahkan dalam skala nasional, pemenuhan belut konsumsi dibawah 5% dari permintaan pasar. Atas dasar itulah para petani harus mampu menghasilkan benih belut dengan cara mandiri jadi keterdapatan belut bisa ditopang dengan munculnya belut-belut hasil budidaya.
Langkah awal yang perlu diperhatikan dalam budidaya belut adalah pembenihan. Pembenihan belut tak memerlukan lahan yang luas, anda dapat memulinya dilahan sempit seperti di pekarangan atau di halaman belakang rumah dengan memakai media drum plastik, tedmon bekas ataupun apabila anda memiliki modal lebih bisa membuat kolam belut dari beton.
Langkah-langkah yang perlu anda lakukan dalam usaha budidaya belut agar menghasilkan benih/anakan belut yang berkualias. Silahkan simak dengan seksama
1. Persiapan serta Pemeliharaan Induk Belut
Belut yang baru anda dapat/beli sebaiknya dicek terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam wadah pemeliharaan. Pisahkan belut yang terluka, memar, atau belut yang sakit.
Ciri-ciri belut yang sakit
- Belut terlihat lemas,
- Pergerakannya tidak lincah
- Ada luca disekitar tubuh.
Sebelum mengawali pembenihan, induk belut dipelihara secara bersamaan dalam satu wadah. Tujuannya adalah supaya induk belut mencapai matang gonad serta dikawinkan dengan cara bersamaan jadi diinginkan benih yang didapatkan akan lebih seragam. Pemeliharaan indukan bisa dipelihara dengan memakai media drum plastik, tedmon bekas, atau kolam beton. Belut dipelihara dalam wadah tersebut dengan air tawar tanpa media lumpur. Sebab belut adalah fauna nokturnal maka media pemeliharaan butuh diberi pelepah pisang sebagai tempat perlindungan dari sinar matahari. selama dalam masa pemeliharaan belut diberi pakan pellet sekali sehari yaitu pada sore menjelang malam hari. Tidak hanya itu, pakan juga bisa berupa potongan keong mas ataupun ikan-ikan kecil. Selama masa pemeliharaan, air wajib diganti secara rutin pada pagi hari hingga proses pematangan gonad induk berakhir atau hingga induk belut siap untuk dipindahkan ke wadah pemijahan.
2. Pembuatan Media Pembenihan
Media pembenihan dibuat beriringan dengan masa pemeliharaan induk belut. hal tersebut dikarenakan pembuatan media pembenihan memerlukan waktu yang kurang lama. Bahan-bahan yang dipakai untuk membikin media pembenihan adalah sebagai berikut;
- Jerami
- Pupuk kandang
- Pelepah pisang
- Lumpur
- Dekomposer/EM4
Semua bahan tersebut disusun dan kemudian difermentasikan hingga siap dipakai sebagai tempat induk memijah. Adapun caranya adalah semua bahan tersebut dimasukkan kedalam wadah dengan susunan sebagai berikut:
- Pada lapisan paling bawah isi dengan jerami kira-kira dengan tinggi 10-15 cm
- Masukkan pupuk kandang diatasnya dengan tinggi 10-15 cm
- Berikutnya pelepah pisang dengan tinggi 10 cm
- Masukkan larutan EM4/biodekomposer
- Tutup rapat serta biarkan selama satu bulan
- Setelah satu bulan, buka tutupnya dan masukkan lumpur dengan tinggi 10-15 cm
- Tambahkan air setinggi 5-10 cm diatas lumpur
- Biarkan kembali media selagi dua minggu.
Untuk memeriksa media yang sudah siap dipakai, caranya tusuk media dengan bilah bambu alias ranting hingga ke dasar. Apabila pada ranting tersebut timbul busa yang agak banyak serta tercium aroma yang menyengat berarti media belum siap dipakai. Tetapi apabila busa telah tak timbul maka media siap dipakai.
3. Seleksi Induk Belut Siap Pijah
Setelah media siap dipakai maka selanjutnya diperbuat seleksi induk belut.
Ciri-ciri induk belut jantan yang berkualitas
- Bentuk kepala terlihat tumpul seperti busur
- Warna kulit agak gelap
- Panjang tubuhnya 30-40 cm atau lebih
Ciri-ciri induk belut betina yang berkualitas
- Bentuk kepala kecil dan runcing
- Warna kulit lebih cerah
- Panjang tubuhnya dibawah 30 cm.
4. Pemijahan Induk Belut
Induk jantan dan betina yang telah diseleksi dan sudah ditebar serta dipijahkan untuk menghasilkan anakan belut. Apabila memakai drum plastik (potong menjadi dua) tebarkan induk dengan perbandingan jantan serta betina 1:5 kedalam media pemijahan. Serta apabila memakai media yang lebih besar maka perbandingan padat tebar induk belut disesuaikan dengan perbandingan memakai drum plastik tadi. Selama masa pemijahan induk belut diberi pakan berupa potongan bekicot/keong mas atau ikan-ikan kecil. Setelah kira-kira dua minggu media kemudian dicek untuk mengenal apakah induk belut telah memijah atau belum. Caranya cukup mudah yaitu dengan menusuk media dengan ranting. Apabila timbul satu gelembung bersih maka tancapkan ranting ditempat itu. lakukan kegiatan yang sama dibeberapa titik. Gelembung ini pertanda bahwa proses pemijahan telah berjalan. Biarkan selama satu minggu hingga akhirnya media pemijahan dibongkar.
5. Panen Benih Belut
Untuk memanen benih belut dilakukan dengan mengeluarkan media lumpur dari dalam tong atau drum dengan memakai baskom. Tangkap anakan belut secara hati-hati, teliti dan perlahan. Setelah semua benih belut terkumpul, benih kemudian dicuci serta dimasukkan kedalam media penampungan benih yang baru. Media pemeliharaan bisa berupa tedmon bekas, kolam beton alias bisa juga memakai kolam terpal yang diisi air. Jangan lupa tambahkan pelepah pisang supaya benih belut bisa bersembunyi serta terhindar dari sinar matahari. Pemeliharaan benih belut ini sama dengan pemeliharaan induk belut hingga belut kemudian bisa dipanen.
Demikian artikel tentang " Cara Budidaya Belut Bagi Pemula " yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Salam Peternak Indonesia